Rangka atap baja ringan tidak dapat dihitung dengan idelialisasi struktur sebagai gelagar.
Harus dihitung sebagai rangka batang. Oleh karena itu bentuknya harus terangkai menjadi cremona.
Pada idealisasi struktur rangka atap, gaya yang terjadi tidak boleh mengalami lentur. Gaya yang terjadi adalah gaya tarik atau tekan saja.
Biasanya axial force yang terjadi di bagian rangka atap atas (Top Chord) terjadi minus atau terjadi tekan.
Untuk bagian yang bawah (Bottom Chord) terjadi plus atau terjadi tarik.
Karena secara karakteristik, material baja kuat terhadap tarik dan lemah terhadap tekan, maka terkadang kita jumpai di perhitungan struktur, pada bagian atas rangka atap baja ringan / Top Chord, gaya tekan yang terjadi melebihi kekuatan ijin tekan bahan.
Solusi yang biasanya dapat dilakukan adalah dengan mengganti ketebalan material baja ringan yang dipakai.
Ada cara lain yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara melakukan box (menggabungkan profil rangka atap) pada bagian atau segmen profil yang mengalami gaya tekan berlebih.
Selain gaya dalam, yang dihitung pada perhitungan struktur rangka atap baja ringan adalah reaksi perletakan.
Adapun reaksi perletakan diperlukan untuk mengetahui gaya yang terjadi pada perletakan rangka atap, sehingga dapat digunakan untuk mendesain dimensi dan jumlah tulangan pada balok beton.
Semakin detail perhitungan struktur bangunan, akan memberikan desain yang kuat juga ekonomis.
Dasar - dasar yang digunakan untuk menghitung perhitungan struktur rangka atap baja ringan haruslah sesuai dengan kaidah - kaidah tehnik sipil. Salah satu software yang memperhatikan hal ini adalah MAXIMA CAD.
Untuk konsultasi, perhitungan struktur dan desain dapat menghubungi kami di :
Terima kasih.
God bless you.
